Berita Otomotif - Sudah dari awal tahun 2015 lalu, PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengutarakan keinginannya untuk menjual Outlander PHEV (Plug in Hybrid Electric Vehicle) di tanah air. Akan tetapi, hingga detik ini belum juga terealisasi, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti masalah pada homologasi serta subsidi dari pemerintah.
Sumber : Kompas.com |
�Kami terus berusaha agar pemerintah bisa memberikan insentif atau subsidi pajak, namun kemungkinan sulit, jadi kemungkinannya untuk masuk sangat kecil,� kata Ishimaki seperti yang kami kutip dari laman Kompas.com, Sabtu (5/3/2016).
Baca juga : Daftar Terbaru Harga Mobil Matic Murah
Baca juga : Daftar Terbaru Harga Mobil Matic Murah
Pria kelahiran Jepang itu menambahkan, pemerintah tidak merespon sama sekali permintaan KTB soal subsidi pajak itu. Menurut Ishimaki, harusnya pemerintah Indonesia bersedia memberikannya sebab di beberapa negara mobil ramah lingkungan sudah mendapat insentif pajak sehingga harganya bisa lebih murah.
�Jika tidak diberikan insentif, harga jualnya nanti akan sangat tinggi yang membuat kita sulit untuk menjualnya,� tambah Ishimaki.
Bukan hanya itu saja, kendala lain yaitu Sport Utility Vehicle (SUV) tercanggih besutan Mitsubishi itu punya dua sumber tenaga, yaitu mesin 2.0L DOHC MIVEC yang dipadukan dengan motor listrik bertenaga baterai Lithium-ion dengan tegangan 300 volt berkapasitas 12 kWh.
Masalahnya yaitu ruang yang harusnya menjadi tempat untuk ban cadangan itu dijadikan tempat untuk meletakkan baterai. Regulasi uji tipe di tanah air ini mengharuskan, semua model mobil yang dijual harus mempunyai ban cadangan.
�Regulasi ban cadangan pun turut menjadi masalahnya, sebab Outlander PHEV itu memang tidak punya ban cadangan. Jadi menurut saya itu akan menjadi sangat sulit,� tutup Ishimaki.
0 komentar:
Posting Komentar